Seperti awan yang cemberut, aku melihat seorang anak
laki-laki sebayaku sedang duduk memeluk lututnya dengan tatapan kosong kedepan
pantai yang tak terlihat ujungnya,suara ombak, jeritan reranting dahan pohon
yang mulai keropos oleh ombak nampaknya tak membangunkannya dari lamunan
panjangnya, bisa terbaca ada goresan luka dibalik kemurungannya.
Dari arah selatan, terlihat sosok wanita datang, untuk
membangunkan laki-laki itu dari lamunan panjangnya, dan menepuklah wanita itu
tepat pada punggung laki-laki itu, dan wanita itu pun bertanya, "hal apa
yang membuat wajahmu tak terbaca kegembiraan di sana ?" lelaki itu menoleh
seketika, akan tetapi wanita itu tak
mendapatkan jawaban, lelaki itu hanya diam, membisu dan pandangannya
tetap lurus menghadap lautan yang tak terlihat ujungnya.
Tak menyerah, wanita itu pun bertanya sekali lagi, berusaha
untuk membangunkan lelaki itu dari lamunan panjangnya, "aku melihat
sesuatu yang kau sembunyikan jauh di dalam benakmu dan kau menyimpannya
sendirian ? jujurlah". . berbagilah padaku siapa tau aku bisa
mengembalikan senyummu, wanita itu terus bertanya, tak bosan dan tak jera,
"aku hanya minta kamu mengucapkan satu kata kunci dari masalahmu dan aku
akan mengerti " dengan penuh kelembutan wanita itu berkata.
Dan untuk kedua kalinya akhirnya wanita itu berhasil
memecahkan lamunan panjang lelaki itu, dan akhirnya lelaki itu membuka suara
dan berkata dalam lirihnya, "Aku Kehilangan" diam, hening di antara mereka dan hanya ombak
yang menjawab kesunyian itu, hingga pada akhirnya wanita itu pun tersenyum dan
membiarkan pita suaranya berbicara dan dia berkata "Jadi ini yang menutupi wajah ceriamu dari indahnya senyum
yang kau miliki ? dan hanya karna Kehilangan ? ya aku tau kehilangan itu jauh
menyakitkam dari segala jenis penyakit yang ada di dunia ini, tak ada orang
yang akan mengerti sesakit apa rasa kehilangan apabila ia tidak pernah merasa
dan tau apa itu arti kehilangan, akan tetapi aku menemukan koma disana,
Kehilangan itu dapat diartikan simple, dimana dari yang semula ada menjadi
tidak ada, dari semula yang datang menjadi pergi dan dapat disimpulkan setiap
pertemuan pasti ada perpisahan, lalu di potong oleh lelaki itu dan dia berkata lirih "Aku tau
itu ? tapi ini terlalu cepat untukku "Aku belum sempat membalas semua
kebaikan seorang Ayah yang rela mati-matian membanting tulang untuk ku,
?"dan aku belum sempat senyummya disaat aku berhasil mencapai mimpi...ku..
tertatih tertahan , ada isakan tangis disana, ."Aku belum sempat
membahagiakannya. . . ucapnya lirih.
Terpotong oleh wanita itu, garis wajahnya hanya terbaca
senyum kecil dan terdengar taea renyahnya, dan bisiknya dengan lembut
"Jalanmu masih panjang sahabatku, dunia baru beserta mimpi dan hal-hal
baru sudah siap menantimu disana, Tuhan Mu yang penyayang sudah punya jalan
yang terindah, terbaik untukmu kedepannya, Jangan hanya karena kehilangan, kamu
merasa di derita oleh kehampaan yang mendalam dan menyesali karna satu alasan
yaitu tidak sempat membahagiakan Ayahmu, Ayahmu sudah mendapatkan tempat
terbaik di sisi Tuhan, sahabatku . . Sadarlah dan bukalah pintu hatimu . .
Percayalah, ini jalan Tuhan yang terbaik untukmu, Alm.
Ayahmu sudah mempercayaimu untuk bisa menyerahkan paket yang harusnya untuk
Ayahmu itu diserahkan untuk malaikat mu yang ada dirumah, untuk Ibumu,
seseorang yang berpura-ppura kuat untuk menghadapi perihnya kehilangan belahan
jiwanya, dan Ibumu tentu lebih luka dari ini, dan demi mu anaknya Dia berusaha
kuat menanggungnya sendiri, dan jika kamu terus meratapi arti kehilangan justru
itu akan menambah luka Malaikat mu dirumah, Ibumu . ..
Oleh karena itu! sadarilah, bangkitlah dari keterpurukan
ini, dan jika kamu terus menyesalinya itu tidak akan petnah ada ujungya dan
justru akan ,menjadi ancaman untuk menggagalkan ,mimpimu . . Ikhlaskanlah
kepergian Ayahmu, Dia sudah tenang bersama Tuhan disana, buatlah Ayahmu
tersenyum di pintu surga dengan cara kamu melaksanakan amanah paket kebahagiaan
yg seharusnya untuk Ayahmu sekarang harus
diberikan ke Ibumu, jadikanlah buah lemon itu minuman yang manis, dan
belajarlah ikhlas pada kehilangan, Aku percaya itu dan kamu pasti bisa
maka"Bangkitlah dari lamunan panjangmu"
Lelaki itu terdiam dan dia menangis, lalu ia pun bangkit
dan, mengusap kedua matanya dengan tangan lalu lelaki itu pun sadar dan Dia
berhasil mendapatkan senyumannya lagi, Dia pun tak lupa ingin memgucapkan
terimakasih pada sosok wanita sebayanya itu, namun apa daya bayangannya telah
hilang, pergi jauh di telan senja, dan awan pun tak malu-malu untuk mrmberikan
senyumnya kembali :)
****sekian****
catatan kecil~~
Tulisanku masih
sederhana, masih pemula, jadi apabila ada kata-kata yang kurang, harap di
maklumin yaa...aku masih sambil belajar mernacang mimpi untuk jadi penulis, dan
berhubung dengan cerita diatas ? ya alhmdulillah itu karyaku sendiri walaupun
masi acak kadul tapi, aku sempat menceritakan ini waktu kultum di p2kk di UMM ,
dan alhmdulillah respon temen-temen positif tentang cerita ini,
aku berharap semoga kalian juga ya :)
Kisah ini berasal dari pengalaman ku sendiri, dimana
sekarang apa yang dialami tokoh laki-laki itu adalaha gambaran diriku, yaa . .
papaku udah tidur tenang disisi Allah . . jadi untuk lebih lengkapnya ntar
temen-temen liat di semua tentang aku deh ya, semoga cerita ini bisa di ambil positifnya
:)
Salam ring-ring yaa :*